Senin, 24 Januari 2011

METODOLOGI PENELITIAAN


PENDAHULUAN
A.PENGERTIAN
Penelitian atau riset berasal dari istilah inggris yaitu research,di Indonesia kan menjadi riset.Dalam pengertian yang sederhana bearti kegiatan untuk mengungkapkan sesuatu agar jelas dan transparan.Pengertian yang lebih luas adalah kegiatan yang sistematis dan terorganisir dalam bentuk penelaan,penyelidikan dan percobaan secara ilmiah guna memecahkan suatu masalah atau menemukan sesuatu yang benar sebagaimana yang diinginkan.
Adapun metode penelitiaan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu di perhatikan yaitu:cara ilmiah,data.tujuan dan kegunaan.Cara ilmiah bearti kegiatan penelitian itu di dasarkan pada cirri-ciri ke ilmuan,yaitu rasional,empiris,dan sistemati.
B.LATAR BELAKANG TUJUAN
Secara umum ada dua macam factor yang menyebabkan ilmu pengatahuan selalu mengalami perkembangan yaitu:
 factor curiosity atau naluri ingin tahu yang di miliki setiap manusia.Naluri ini telah mendorong orang untuk selalu bertanya serta berusah mencari jawaban agar dorongan curiosity nyaterpuaskan.
 Factor kebutuhan manusia akan pengatahuan untuk di mamfaatkan bagi kemudahan hidup dan memperbaiki kualitas kehidupan nya.
Dengan metode-metode atau langkah-langkah yang semakin canggih,manusia berusaha memahami lebih jauh gejala-gejala alam yang mareka pertanyakan.selanjut nya dengan pengetahuan yang sudah mareka dapat kan diadakan ramalan atau prediksi mengenai gejala yang akan terjadi.Dengan pengatahuan itu pula pada akhir nya manusia ingin mempermudah segala tindakan serta meningkatkan kualitas kehidupan nya .Untuk menuju kearah tersebut dilakukan penelitiaan ilmiah suatu risert hanya akan menerima suatu kesimpulan jika sudah di dasari bukti-bukti empiric yang menyakinkan yang datanya di peroleh melalui prosedur yang sistematik,cermat dan terkontrol.
Setiap Peneliti mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu.Secara umum tujuan peneliti ada 3 (Tiga) macam yaitu:
 Penemuan bearti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelum nya belum pernah di ketahui.
 Pembuktian bearti data yang di peroleh itu di gunakan untuk membuktikan adanya ke ragu-raguan terhadap impormasi atau pengetahuan tertentu
 Pengembangan bearti memperdalam dan memperluas pengatahuan yang telah ada.
Selain itu juga sebagai alat belajar untuk mengintegrasikan bidang-bidang studi yang di peroleh selama perkuliahan yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang di teliti.sedangkankan tujuan khusus adalah untuk membentuk kemampuan dan ketrampilan mengunakan rancangan-rancangan statistic penelitian yang berpedoman dengan pemecahan masalah yang diteliti.Sehingga terampil menyusun proposal penelitian,lebih-lebih yang berkaitan dengan pembangunan dan peningkatan mutu pendidikan.
C.KLASIFIKASI PENELITIAN
Klasifikasi maksud nya penggolongan penelitiaan di tinjau dari bebagai sisi.Dalam hal ini ada berbagai klasifikasi penelitian,yaitu menurut pemakaian nya,menurut bidang kajian nya ,menurut tempat nya dan menurut pendekatan nya.
1) Menurut pemakaian nya ,maksudnya untuk keperluan apa hasil riset itu di gunakan .Dalam hal ini dapat di klasifikasikan dalam dua macam yaitu:
a) Penelitian Dasar(Basic Research=pure Rearch=Fundamental Research)
b) Penelitian terapan(Applied Research)
2) Menurut bidang kajian ilmu ,yaitu penelitian yang mengambil focus atau titik perhatian bidang ilmu tertentu.Penelitian menurut ilmu kajian ini misalnya risert pendidikan riset kebudayaan,agama ,sosial,ekonomi,hukum,biologi,kedokteran dan lain-lain
3) Menurut tempat nya ,yaitu dimana risert tersebut dilangsungkan .Misalnya penelitiaan ke pustakaan(library research),penelitiaan lapangan atau kancah(field research)dan penelitian laboratorium.
4) Menurut karakteristik masalah,yaitu cirri-ciri gejala dan persoalan yg di pecahkan.Penelitian semacam ini dapat di bedakan dalam beberapa jenis yaitu:
a) Penelitian historis(Historical Research)
b) Penelitian deskriptif(Descriptive Research)
c) Penelitian kolerasional(Correlational research)
d) Penelitian eksprimen
e) Studi kasus
f) Study perbandingan
5) Menurut pedekatan nya ,dapat dibagi dalam dua macam yaitu:
a) Pendekatan kuantitatif
b) Pendekatan kualitatif
INDETIFIKASI MASALAH DALAM PENDIDIKAN
Masalah adalah kesenjangan antara akan sesuatu yang seharus nya ada(das sollen)dengan kenyataan yang ada(das sein).Misalnya,kesenjangan antara luapan jumlah lulusan SMA (das sein) dengan harapan akan kemampuan perguruan tinggi menampung lulusan itu(das sollen).
Untuk meningkatkan kemampuan melihat suatu masalah yang perlu di teliti, ia harus giat mencari masalah dari sumber-sumbernya:
Adapun yang menjadi sumber utama permasalahan ialah:
 Bacaan
 Seminar,diskusi dan pertemuan ilmiah
 Pernyataan dari orang yang memiliki otoritas
 Pengamatan sekilas
 Pengalaman pribadi
 Perasaan dan ilham.
Permasalahan ini amat menarik dan akan member pengatahuan baru.Namun pertanyaan lain timbul lagi,apakah masalah lain yang mungkin lebih pelik akan timbul agar jalan ke pemecahan masalah semula dapat dilakukan?Dan apakah data-data menyeluruh dan terpadu mempermasalah kan itu dapat di peroleh?
Dari ilustrasi ini dapat disimpulkan criteria untuk mempermasalahkan sesuatu persoalan dalam penelitiaan yaitu?
 Masalah itu penting dan berguna di pecahkan.
 Ada kemampuan untuk memecahkan masalah itu.
 Masalah itu menarik untuk di pecahkan.
 Hasil pemecahan masalah menambah pemahaman dan pengatahuan
 Dapat dikumpulkan data-data yang cukup.
 Permasalahan dapat di batasi.
PERUMUSAN MASALAH DAN JUDUL PENELITIAN
A.Perumusan Masalah
Rumusan masalah berbeda dengan masalah.Kalau masalah itu merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi,maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan di carikan jawaban nya melalui pengumpulan data.Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalh dan rumusan masalah,karena setiap rumusan masalah penelitian harus di dasarkan pada masalah
1.Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian
Seperti telah di kemukakan bahwa,rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan di carikan jawaban nya melalui pengumpilan data.Bentuk-bentuk masalah penelitian ini di kembangkan berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi.
a. Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusam masala deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri,baik hanya pada satu variabel atau lebih(variabel yang berdiri sendiri).
b. Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda.
c. Rumusan Masalah Assosiatif
Rumusan masalah assosiatif ialah suatu rumusan masalah penelitiaan yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
B.Perumusan Judul Penelitiaan
Rumel memandang suatu usul proyek research perlu di isi lima unsur sebagai berikut:
1) Statemen of the Problem (Pemaparan masalah nya).
2) The Necessary Data (Data yang diperlukan)
3) The Procedure to be Followed(Prosedur-prosedur yang akan ditempuh)
4) The Expected Finsings and Hypothetical Conclusions (Apa yang ingin di ketemukan dan konklusi–konklusi hipotek apa yang di harapkan).
5) Possible Recommandation of Implication of the Expected Results(Kemungkinan-kemungkinan rekomendasi atau implikasi dari hasil yang di harapkan).
Bentuk-bentuk usul proyek research yang mungkin dapat di ikuti adalah:
 Judul.
 Pemamparan persoalan.
 Pengajuan hipotesis.
 Penentuan jenis data dan cara-cara mengumpul nya.
 Penentuan model-model atau teknik analisis.
 Konklusi-konklusi yang di harapkan dan implikasi nya.

1.Judul
Judul dapat di tetapkan sebelum segala sesuatu di persoalkan.Tetapi umumnya judul ini baru di tetapkan setelah mahasiswa mengatahui seluk-beluk persoalan nya sesudah mengadakan orientasi baik secara literar maupun empiric.Akan tetapi terlepas dari manan judul itu di mulai yang sangat penting bagi mahasiswa adalah:
1) Bahwa judulnya sesuai dengan keseluruhan isi daripada kegiatan dan laporan yang dia kerjakan ,baik kesesuaian dari segi kualitas maupun kuantitas nya.
2) Bahwa judul mengunakan kata-kata yang jelas,tandas,pilah-pilah
,literar,singkat,deskriptif dan tidak merupakan pertanyaan.
2.Pemamparan Persoalan
Sangat di kenal dengan “statemen of the problem”pemamparan persoalan perlu memuat:
1) Pembicaraan tentang problem umum di sekitar topic.
2) Hasi-hasil penyelidikan dari literature maupun kancah yang masih relevan dengan pokok persoalan nya
3) Pembatasan dan pendefinisial masalah nya
4) Statemen tentang tujuan penyelidikan serta nilai nya secara umum.
3.Pengajuan hipotesis
Hipotesis seperti kita ketahui dari pembicaraan dalam pasal tentang berpikir relative,adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga salah.

PENENTUAN VARIABEL-VARIABEL PENELITIAN
Rumusan hipotesis selalu merupakan kalimat deklaratifmengenai hubungan diantara variabel-varibel yang menjadi target utama penelitian.variabel penelitian berupa apapun juga yang variasinya perlu kita perhatikan agar kita dapat mengambil kesimpulan mengenai fenomena yang terjadi.Misalnya kesimpulan sebab akibat,kesimpulan mengenai perbedaan,kesimpulan mengenai kaitan suatu hal dengan lain nya,kesimpulan mengenai kecendrungan dan lain sebagai nya.
Kemudian,bagi setiap variabel yang telah diindentifikasi perlu di lakukan operasionalisasi,yaitu merumuskan definisi variabel secara operasional sehingga dapat di ukur.
Secara teoritis variabel adalah sebagai atribut seseorang atau objek,yang mempunyai “variasi “antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain(hatch dan farhady,1981).Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang ke ilmuan atau kegiatan tertentu.

Macam-macam Variabel
a) Variabel Independen
Variabel ini sering disebut variabel bebas
b) Variabel Dependen
Variabel ini sering disebut vaariabel terikat
c) Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah )hubungan antara variabel independen dengan dependen
d) Variabel Intervening
Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan di ukur.
e) Variabel control
Adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak di pengaruhi oleh factor luar yang tidak di teliti.Variabel control sering digunakan oleh peneliti,bila akan melakukan penelitia yang bersifat membandingkan.



KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
A.Perumusan Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir adalah membuat pola pikiran untuk sampai kepada kesimpulan tentang sebab-akibat,atau konklusi mengenai adanya hubungan positif antara satu gejala dengan gejala atau beberapa factor lain nya pada permasalaha yang di teliti.Jadi kerangka pikir itu merupakan rangkaian seperangkat preposisi yang saling terkait,mengikuti aturan dan dapat dihubungkan secara logis satu dengan lain nya dengan teori atau data dasar yang dapat diamati.
Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti .Jadi secara teoritis perlu di jelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen.Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan ,mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian.Pertautan antar varibel tersebut,selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian.oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berfikir.
Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu di kemukakan apabila dalam peneliti tersebut berkenaan dua variabel atau lebih .Apabila peneliti hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri,maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel,juga Argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang di teliti(Sapto Haryoko,1999).
Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis.kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan.(Suriasumantri,1986).Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa menyakinkan sesama ilmuwan,adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berfikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis.Jadi kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah di deskripsikan.Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut,selanjutnya di analisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar varibel yang di teliti.
Sintesa tentang hubungan variabel tersebut,selanjutnya di gunakan untuk merumuskan hipotesis.


















Sintesa/Kesimpulan
Teori dan HP
Sintesa/Kesimpulan
Teori dan HP







Gambar 1.1 Proses Penyusunan keranka berfikir untuk merumuskan hipotesis.

Berdasarkan Gambar 1.1 tersebut dapat diberi penjelasan sebagai berikut:
1. Menetapkan variabel yang diteliti
Untuk menentukan kelompok teori apa yang perlu di kemukakan dalam menyusun kerangka berfikir untuk pengajuan hipotesis,maka harus di tetapkan terlebih dulu variabel penelitian nya.Berapa jumlah variabel yang di teliti,dan apakah nama setiap variabel,merupakan titik tolak untuk menetukan teori yang akan di kemukakan.

2. Membaca Buku dan Hasil Penelitian(HP)
Setelah variabel di tentukan ,maka langkah berikut nya adalah membaca buku-buku dan hasil penelitian yang relavan.Buku-buku yang di baca dapat berbentuk buku teks,ensiklopedi,dan kamus.Hasil penelitian yang dapat di baca adalah,laporan penelitian,journal ilmiah,skripsi,tesis, dan disertasi.

3. Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian
Dari buku dan hasil penelitian yang di baca akan dapat di kemukakan teori-teori yang berkenaan dengan variabel yang di teliti.Seperti telah di kemukakan ,deskripsi teoriberisi tentang ,definisi terhadap masing-masing variabel yang di teliti,uraian rinci tentang ruang lingkup setiap variabel,dan kedudukan antara variabel satu dengan yang lain dalam konteks penelitian itu.

4. Analisis Kritis Terhadap Teori dan Hasil Penelitian
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis secara kritis terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang telah di kemukakan.Dalam analis ini peneliti akan mengkaji apakah teori-teori dan hasil penelitiaan yang telah di tetapkan itu betul-betul sesuai dengan objek penelitian atau tidak,karena sering terjadi teori-teori yang berasal dari luar tidak sesuai untuk penelitian di dalam negeri

5. Analisis Komparatif Terhadap Teori Dan Hasil Penelitiaan
Analisis komparatif dilakukan dengan cara membandingkan antara teori satu dengan teori yang lain,dan hasil penelitiaan satu dengan penelitiaan yang lain.Melalui analisis komparatif ini peneliti dapat memadukan antara teori satu dengan teori yang lain ,atau mereduksi bila di pandang terlalu luas.
6. Sintesa kesimpulan
Melalui analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relavan dengan semua variabel yang di teliti,selanjutnya peneliti dapat melakukan sintesa atau kesimpulan sementara.
Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka berfikir yang selanjut nya dapat di gunakan untuk merumuskan hipotesis.

7. Kerangka Berfikir
Setelah sintesa atau kesimpulan sementara dapat di rumuskan maka selanjut nya di susun kerangka berfikir .Kerangka berfikir yang di hasilkan dapat berupa kerangka berfikir yang assosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan .
Kerangka berfikir assosiatif dapat mengunakan kalimat :jika begini maka akan begitu:jika komitmen kerja tinggi ,maka produktivitas lembaga akan tinggi pula atau jika pengawasan di lakukan dengan baik (positif),maka ke bocoran anggaran akan berkurang(negatif).

8. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir tersebut selanjutnya disusun hipotesi.Bila kerangka jika komitmen kerja tinggi ,maka produktivitas lembaga akan tingg jika komitmen kerja tinggi ,maka produktivitas lembaga akan tinggi”,maka hipotesis berbunyi “ada hubungan positif dan signifikan antara komitmen kerja dengan produktivitas kerja”.Bila kerangka berfikir berbunyi”Karena lembaga A menggunakan teknologi tinggi,maka produktivitas kerjanya lebih tinggi bila di bandingkan dengan lembaga B yang teknologi kerjanya rendah,”maka hipotesis nya berbunyi”Terdapat perbedaan produktivitas kerja yang signifikan antara lembaga A dan B,atau produktivitas kerja lembaga A lebih tinggi bila di bandingkan dengan lembaga B”.
B.HIPOTESIS
1.Pengertian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitiaan.Oleh karena itu ,perumusan hipotesis sangat berbeda dari perumusan pertanyaan penelitian. Secara teknik ,hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan di uji kebenaran nya melalui data yang di peroleh dari sampel penelitian.Secara statistic ,hipotesis merupakan pernyataan keadaan parameter yang akan di uji melalui statistic sampel.
Secara implicit,hipotesis juga menyatakan prediksi.Misalnya hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan sistematis antara nilai ujian masuk dan prestasi belajar mengandung prediksi bahwa mahasiswa-mahasiswa yang mempunyai nilai ujian masuk tinggi akan mempunyai indeks prestasi belajar tinggi;hipotesis yang menyatakan bahwa metode diskusi lebih baik daripada metode ceramah secara implicit mengandung prediksi bahwa kelas-kelas yang di ajar terutama dengan metode diskusi akan lebih baik hasil belajar nya daripada kelas-kelas yang di ajar terutama dengan metode ceramah;dan sebagai nya.
2.Fungsi hipotesis
 Memberikan arah yang tegas bagi perumusan tujuan penelitiaan
 Membantu menentukan arah yang harus di tempuh bagi pembatasan ruang lingkup(skope)penelitian
 Membantu mengarahkan metodologi atau cara-cara kerja mengumpulkan data ,pengolahan data serta analisisnya.
 Mencegah terjadinya suatu penelitian yang tak terarahdan menghindarkan cara pengumpulan data yang tak relevan dengan masalah yang di teliti.
Hipotesis yang baik hendak nya memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:
 Harus menyatakan pertautan dua variabel atau lebih
 Harus jelasa tidak membingungkan ,dan dalam bentuk deklaratif(pernyataan).
 Harus dapat di uji secara empiris,artinya seseorang mengumpulkan data yang tersedia di lapangan guna menguji kebenaran hipotesis tersebut.


Menurut jenisnya ,hipotesis dapat di bagi tiga jenis.
• Hipotesis penelitian(hipotesis alternative)atau hipotesis kerja;yang biasa nya dimulai dengan kata”terdapat hubungan”atau”terdapat perbedaan”.
• Hipotesis nol,yang biasanya dimulai dengan kata “tidak terdapat hubungan”atau “tidak terdapat perbedaan”
• Hipotesis statika.

3.Mengali dan merumuskan hipotesis
Dalam mengali hipotesis si peneliti harus:
a. Mempunyai banyak imformasi tentang masalah yang ingin di pecahkan dengan jalan banyak membaca literatur-literatur yang ada hubungan nya dengan penelitian yang sedang dilaksanakan
b. Mempunyai kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat-tempat objek-objek serta hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yang sedang di selidiki
c. Mempunyai kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan dengan keadaan lainya yang sesuai dengan kerangka teori ilmu dan bidang yang bersangkutan.
Good dan Scates (1954)memberikan beberapa sumber untuk mengali hipotesis.
 Ilmu pengetahuan dan pengertian yang medalam tentang ilmu.
 Wawasan serta pengertian yang mendalam tentang suatu wawasan.
 Imajinasi atau angan-angan.
 Materi bacaan dan literatur.
 Pengetahuan tentang kebiasaan atau kegiatan dalam deerah yang sedang diselidiki.
 Data yang tersedia.
 Analogi atau kesamaan.















Gambar 1.2
Proses Merumuskan hi potesis





















PERUMUSAN TUJUAN DAN SIGNIFIKANSI
A.Makna Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah pernyataan yang di rumuskan secara kongkret,tegas dan sederhana tentang hal-hal yang ingin di ungkap kana tau di jawab melalui penelitian yang di laksanakan itu.Bearti pernyataan tujuan ,merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelum nya.
Dalam menyusun pertanyaan tujuan penelitian tersebut,beberapa criteria hendak nya diikuti yaitu:
 Rumusan tujuan hendaklah berpedoman kepada rumusan masalah yang di tetapkan.
 Pernyataan tujuan hendaklah dirunuskan secara jelas dan operasional.
 Pernyataan tujuan harus di arahkan sekitar permasalhan yang di teliti
 Pernyataan tujuan hendaklah memberi arah yang tegas bagi peneliti tentang sasaran yang dituju.
 Tujuan hendaklah mencerminkan analisis masalah dari segi variabel yang di teliti sehimgga terpecahkan masalah secara tuntas
 Pernyataan tujuan dirumuskan dengan mengunakan kata-kata yang komunikatif,seperti berikut:
a. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan positif antara tingkat pendidikan dengan kepeduliaan terhadap kebersihan lingkungan.
b. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kemampuan baca tulis Al-Qur’an di kalangan para remaja.
B.Singnifikansi Penelitian
Yang dimaksud dengan nilai signifikansi,bahwa penelitian yang sedang kita laksanakan itu memberikan sumbangan nyata (kontribusi) untuk pengembangan pengetahuan,teori ataupun praktek menurut bidang ilmu yang di teliti.
Kriteria untuk menentukan nilai signifikasi apa yang kita tetapkan bagi penelitian yg akan kita lakukan adalah:
a. Memberikan sumbangan pengetahuan terhadap pengembangan bidang tertentu
b. Kontribusi untuk mengetahui teori
c. Memberikan sumbangan yang dapat di generalisasikan pada populasi atau praktek lain
d. Memperluas pemahaman tentang realita praktek dalam bidang tertentu.
e. Mengembangkan metodologi
f. Signifikansi penelitian dapat pula ditujukan untuk mengevaluasi praktek tertentu.
PENGAJARAN LAPANGAN DAN PENELITIAN PUSTAKA
BEBERAPA PETUNJUK LAPANGAN
A.Sikap dan perilaku Peneliti
Peneliti yang langsung bertatap muka dengan responden di lapangan misalnya akan melakukan wawancara,sangat perlu membekali dirinya dengan sikap dan perilaku sebagai peneliti yang baik.Untuk itu perlu di pedomani petunjuk sebagai berikut
1.Netral
Peneliti lapangan adalah mencatat imformasi.Sikap kita selaku peneliti pada saat menerima imformasi haruslah netral,tidak menmghiraukan apakah kita sedang menghadapi responden yang sombong,ramah,menjemukan,dan sebagainya.
Petugas lapangan hendaknya terus menerus menjaga objektivitas dan tidak terbawa oleh keterangan responden yang bernada subjektif dan sentimental.
2.Menghargai Responden
Perlakuan sopan dan hormat kepada responden hendaknya perlihatkan dengan iklas.
3.Wajar,ramah dan menghindari suasana tegang
Berwawancara dengan responden hendak nya dengan nada yang wajar,tenang dan sabar.\
4.Rapport
Salah satu hal yang mesti diperhatikan oleh peneliti atau tenaga lapangan (numerator)ialah adanya kemungkinan bahwa mareka akan mengalami kekecewaan apabila mareka belum dikenal oleh masyarakat atau narasumber.
5.Menjaga Rahasia
Peganglah kerahasiaan yang berkenaan dengan imformasi yang di berikan oleh responden,jika imformasi tersebut tidak dikehendaki untuk di publikasikan.


6.Pengecekan Ulang
Sesudah selesai satu sesi pertemuan dengan narasumber sebaiknya diteliti apakah semua butir pertanyaan yang terdapat di dalam daftar sudah terkover seluruh nya.
B.Mencatat/Perekaman Data
1.Menyiapkan perlengkapan penelitiaan
Sebelum ke lapangan,peneliti hendaknya mempersiapkan perlengkapan penelitian yang diperlukan.Hal-hal yang perlu diatur sebagai berikut:
a. Surat rekomendasi mengadakan penelitiaan dari instansi atau fakultas yang merekomendasikan penelitian,ditujukan kepada instansi atau pemerintah dilokasi penelitian
b. Pengaturan perjalanan dan biaya jika lokasi penelitian jauh letak nya
c. Jadwal kunjungan lapangan yang mencakup waktu kegiatan yang di jabarkan secara rinci.
d. Perlengkapan alat tulis seperti pensil,balpoin,kertas,map, buku catatan,klip,kalkulator.
e. Khusus pada wawancara dan observasi hendak nya tersedia tape recorder,kamera foto atau video cassette recorder.
f. Pada tahapan analisis data di perlukan seperti perlengkapan kalkulator,computer,kartu untuk katagori data,map,kertas folio ganda dan bergaris.
2.Perekaman Data
a. Setelah izin penelitian selesai di urus,tugas berikut nya adalah mencari imformal.
b. Catat indetitas responden,tempat wawancara dan tanggal berlangsungnya wawancara.
c. Pada saat mencatat,tulislah segala kejadiaan,peristiwa paparan responden,secara jujur dan benar,jangan ditambah dan dibumbui.
d. Gunakan alata perekam(tape recorder)jika responden berbicara dalam bahasa setempat atau ngomong nya terlalucepat.
e. Lakukan pemotretan jika menemukan peristiwa atau situasi khusus sehubungan dengan konteks peneliti
f. Sering kejadiaan apa yang dikatakan atau diamati menjadi terlupakan setelah beberapa hari kemudian
g. Jika ada pertanyaan yang terlumpur,kurang sempurna jawabanya atau ada ungkapan /istilah yang kelupaan menanyakan maknaya,segera datangi kembali responden yang bersangkutan untuk melengkapinya.
h. Catatkanlah hal-hal yang mendukung penelitiaan lapangan dan hal-hal-yang menjadi kendala.
i. Setiap selesai satu sesi kunjungan ,segala catatan hendaknya diproses dengan cara:mengklafikasikan ,member kide atau judul (menurut indicator dan variabelnya),mengedit mereduksi dan member catatan tambahan yang dirasa perlu
j. Khusus untuk riset kuantitatif yang mengedarkan angket perlu di catat perubahan –perubahan rancangan sampel,yaitu:
 Berapa orang sampel yang telah mengisi angket,dari kelompok mana serta alasan mengapa terjadi perubahan dari rancngan sebelum nya
 Berapa set angket yang di edarkan dan berapa yang di kembalaikan serta alasan-alasan mengapa tidak di kembalaikan.
Penelitian Pustaka
A.Pengertian dan macam-macam Bahan Kepustakaan
Pengumpulan bahan kepustakaan atau library research adalah mengumpul data –data yang bersumber dari buku,jurnal,kitab,artikel dan tulisan-tulisan tertentu.Bahan kepustakaan bersumber dari 3 macam yaaitu:
 Sumber prediminer
 Sumber skunder
 Sumber primer.
B.Menelaah Bahan Kepustakaan
Tujuan utama kita mempelajari dan mengumpul bahan pustaka adalah untuk memperoleh gambaran tentang apa yang sudah pernah di tulis orang sebelumnya beserta solusinya ,sehingga kita dapat lebih mempertajam permasalhan yang akan di teliti.
C.Mencatat data dari Buku
Yang pertam kita kerjakan menyediakan kartu ukura 12x8 cm.Disatu sisinya kita catat nama pengarang,judul buk,penerbit dan kota tempat penerbit dan tahun terbitanya.
Tugas kita selanjut nya adalah mencatat teori atau konsep dari buku/jurnal tersebut.Supaya lebih cepat menemukan konsep yang relaven dengan topic penelitian,terlebih dahulu perlu kita kata-kata kunci (keyword)yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang kita tulis.
D.Membuat Ulasan Kritis Terhadap Bahan Pustaka
Membuat catatan tentang pendapat kita mengenai atau hasil yang kita pelajari serta relevansinya dengan topic penelitian kita,adakalanya bersifat kritis dan adakalanya bersifatr mendukung.
DATA DAN SUMBER-SUMBERNYA
A.Pengertian Data dan Kriterianya
Data adalah fakta,informasi,atau keterangan.Keterangan merupakan bahan baku dalam penelitiaan untuk di jadikan bahan pemecahan masalah atau bahan untuk mengunkapkan suatu gejala.
Pada dasarnya ada dua jenis data lapangan yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.Data kualitatif yaitu semua bahan,keterangan data fakta-fakta yang tak dapat di ukur dan di hitung secara eksak matematis,tetapi hanya berwujud keterangan naratif balaka.
B.Sumber-Sumber Data
Dalam penelitian data sosial keagamaan dan pendidikan ,sumber-sumber data tersebut terdiri dari berbagai jenis,yaitu:
1. Pribadi atau perorangan,meliputi semua orang yang di anggap memiliki imformasi sehubungan dengan masalah yang di teliti
2. Lembaga-lembaga,organisasi sosial,sekolah,kantor,dan sebagainya yang sejenis
3. Proses kegiatan,peristiwa yang sedang berlangsung,misalnya kegiatan belajar mengajar,proses peradialn,interaksi sosial, upacara perkawinan,upacara ritus dan sebagai nya.
4. Bahan-bahan dokumen,laporan,arsip,surat-surat keputusan undng-undang,peraturan damn lain-lain
5. Kepustakaan yaitu buku,majalah,artikel pada jurnal,Koran dan bahan tertulis lainya.
6. Peninggalan bersejarah seperti bangunan purba,candi ,makam tua,replica,prassati dan sebagainya.
7. Populasi atau sampel yaitu sekelompok orang yang di butuhkan pendapat,sikap-sikap atau tingkat kemampuan mareka tentang sesuatu.



POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
A.Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatiaan kita dalam sutu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.Populasi memiliki parameter yakni besaran terukur yang menujukkan ciri dari populasi itu.Diantara yang kita kenal besar-besaran :rata-rata,bentengan,rata-rata simpangan,variasi,simpangan baku sebagai parameter populasi.
Pengertian lain menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,benda-benda hewan,tumbuh-tumbuhan,gejala-gejala,nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitiaan (Hadari Nawawi,1993:141).
Kaitannya dengan batasan tersebut,populasi dapat di bedakan berikut ini.
a. Populasi terbatas atau populasi terhingga,yakni populasi yang memiliki batas kuantitatif secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas.
b. Populasi tak terbatas dan populasi tak terhingga,yakni populasi yang tidak dapat di temukan batas-batasnya,sehingga tidaak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif.

Selain itu,populasi dapat dibedakan ke dalam hal berikut ini:
a. Populasi teoritis,yakni sejumlah populasi yang batas-batas nya di tetapkan secara kualitatif.
b. Populasi yang tersedia,yakni sejumlah populasi yang secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan tegas.
Disamping itu persoalan populasi bagi suatu penelitian harus di bedakan kedalam sifat berikut ini:
a. Populasi yang bersifat homogeny,yakni populasi yang unsure-unsur nya memiliki sifat yang sama,sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlah nya secara kuntitatif.
b. Populasi yang bersifat heterogen,yakni populasi yang unsure-unsur nya memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi,sehingga perlu ditetapkan batas-batas nya,baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.Penelitiaan di bidang sosial yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia menghadapi populasi yang hiterogen.

B.Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.Untuk menentukan sampel yang akan di gunakan dalam penelitiaan,terdapat berbagai teknik sampling.Teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability sampling dan Nonprobalty sampling.Probability sampling meliputi,simplerandom,proportionate stratified random,disproportionate stratified random dan area random.Non-probability sampling meliputi,sampling sistematis, sampling kuota,sampling aksidental,purpositive sampling,sampling jenuh dan snowball sampling.
















Gambar 1.3 Bermacam-macam teknik sampling


1.Probability Sampling.
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota)populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
2.Non probability Sampling
Non probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak member peluang /kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample.
Teknik-Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,karena tujuan utama dalam penelitiaan adalah mendapatkan data.Tampa mengatahui teknik pengumpulan data,maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang di tetapkan.
Macam-macam teknik pengumpulan data di tunjukkan pada gambar 1.4 berkut.berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa secara umum terdapat empat macam teknik pengumpulan data yaitu observasi,wawancara,dokumentasi dan gabungan/triangulasi.










Gambar 1.4 Macam Teknik Pengumpulan Data.

1. Teknik Observasi
Observasi Diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
2. Wawancara
Wawancara ialah Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.Pewawancar disebut Inteviewer,sedangkan orang yang diwawancarai disebut interviewee.
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan,gambar,atau karya-karya monumental dari seseorang.
4. Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
PRAKTEK PENGUMPULAN DATA
Mengumpulkan data disamping mengunakan instrument dapat pula di lakukan dengan mempelajari dokumentasi-dokumentasi atau catatan yang menunjang penelitiaan yang sedang di lakukan.Jika kita sedang melakukan penelitian sejarah umpamanya,disini yang kita teliti adalah dokumentasi-dokumentasi sejarah yang kita teliti,dengan mencari dan mengumpulkan datanya melalui museum-museum atau pada sumber-sumber sejarah yang kita teliti.
Dalam proses pengumpulan data,langkah-langkah yang perlu kita lakukan antara lain adalah:
1) Kita harus mengetahui dimana,bagimana data itu kita peroleh,hal ini telah terpikirkan waktu kita melihat variabel-variabel yang ada dalam masalah dan hipotesa penelitian kita.
2) Menyusun instrumen sebagai alat untuk mengumpulkan data tersebut,serta telah menetapkan data mana yang betul-betul di perlukan dan data mana yang perlu di abaikan.Semuanya telah kita susun dalam instrument yang kita gunakan.
3) Sudah memikirkan siapa-siapa yang jadi responden kita dan bagaimana cara menghubunginya dan siapa-siapa yang dapat membantu kita dalam menyebarkan kuesioner/instrument tersebut.
4) Orang yang membantu mengumpulkan data ini apakah sudah dipersiapkan dengan pengetahuan untuk itu atau dengan kata lain apakah kita telah melatih/memberi petunjuk dalam melakukan tugas nya.Jika instrument kita adalah wawancara maka apakah pembantu kita ini telah di bekali dengan cara-cara yang baik untuk berwawancara dengan responden.
5) Apakah birokrasi yang perludi tembus telah kita persiapkan dengan ada nya surat-surat izin untuk meneliti seseorang atau instansi tertentu.
6) Jika semua nya telah dilakukan,kita bertanya berapa jumlah data yang kita perlukan,apakah tidak mungkin terjadinya kekurangan jumlah yang kita inginkan karena ada instrument waktu pengisian tidak lengkap,tidak sempurna dan yang hilang dan sebagainya ,untuk dapatnya data sesuai dengan yang kita inginkan,maka diperlukan agar kita memperkirakan kerusakan 10%umpamanya.
7) Setelah semua teknisnya kita penuhi,maka yang tak kalah penting nya adalah biaya transportasi untuk pengumpulan data tersebut.
Dalam suatu penelitian sering gagal di karenakan masalah pengumpulan data,karena pengumpulan data tidak semudah diperkirakan di belakang meja.karena hal ini akan menyangkut banyak orang dan banyak instansi.Kita umpamakan saja kita meneliti di sekolah,di pabrik,kantor disuatu propinsi.Maka kita perlu izin dari Gubenur,Kanwil,Wali kota,Suku dinas,kecamatan,kelurahan dan seterusnya,satu sama lain berkaitan. Ada surat izin Gubenur dulu baru wali kota mau memberi izin,ada surat camat dulu baru lurah mau member izin,kesemuanya merupakan rantai birokrasi yang perlu di tembus,jika kita ingin penelitian kita mencapai sasaran nya .Belum di perhitungkan orang-orang yang tidak mau di teliti.Namun itulah tugas peneliti dan kesukaran nya mengumpul data.
Mengenai populasi,sampel dan instrument serta hal-hal yang berkenaan dengan pengumpulan data.Diharapkan telah dapat di pahami dan dikuasai teknikiteknik nya,karena hal tersebut sering memerlukan observasi atau penelitian pendahuluan terhadap lapangan yang akan di jadikan area penelitian kita.
Jika seluruh nya ddah dipersiapkan dan apa-apanya telah oke barulah kita melanjutkan kerangka menyebar dan mengumpulkan data.Setelah seluruh nya selesai dan data yang diperlukan telah terkumpul,barulah kita masuk bagian kegiatan berikut yaitu bagiana analisa data.




ANALISIS DATA
1.pengertiaan
Analisis data adalah kegiaatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.Kegiatan dalam analisis data ialah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,menyajikan data tiap variabel yang di teliti,melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah,dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah di ajukan.
2.Langkah-langkah Analisa Data
Langkah-langkah analisa data dapat dikemukakan sebagai berikut:
Memeriksa/Editing
Memeriksa Editing adalah memeriksa kembali semua kuesioner tersebut satu persatu.Hal ini dilakuakan dengan maksud untuk mencek,apakah setiap kuesioner telah diisi sesuai dengan petunjuk sebelumnya,jika terdapat beberapa kuesioner yang masih belum diisi,atau pengisiaan yang tidak sesuai dengan petunjuk dan tidak relevannyajawaban dengan pertanyaan.
Memberi tanda kode/Coding
Memberi tanda kode terhadap pertanyaan – pertanyaan yang telah di ajukan,hal ini dimaksudkan untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa.
Langkah-Langkah dalam memberi tanda kode untuk pria=01,untuk wanita=02,tempat atau wilayah tingga=03,pendidikan=04 untuk smp=05untuk sma,=06.Tanda kode ini biasanya ditulis pada bagiaan kanan setiap item pertanyaan dalam kuesioner,apabila kelompok responden terdiri dari bermacam kelas/golongan,umpamanya pertanyaan untuk guru=A,Untuk Murid=B dan untuk kepala sekolah =C dan selanjutnya.
3.Tabulasi Data
Pekerjaan tabulasi data dilakukan,jika semua masalah editing dan coding kita selesaikan.Artinya tidak ada lagi pemasalahan yang timbul dalam editing dan coding atau semuanya udah selesai dan O.K.
Langkah pertama yang perlu kita siapkan adalah table-tabel kerja sesuai dengan variabel-variabel pertanyaan dan item-itemnya.Sebab sering bentuk jawaban yang diisi oleh responden berlainan satu sama lain seperti contoh di bawah ini:
Pertanyaan berbunyi: Pertanyaan no.3”Penghasilan yang anda peroleh dari perusahaan ini dalam satu bulan adalah:
1 50.000-75.000
2 76.000-100.000
3 101.000-150000
4 151000-keatas
Setelah di isi oleh 100 orang responden yang jadi sampel penelitian kita,kemudian kita melakukan mentellnya.
Pertanyaan no.3 penghasilan pegawai dalam satu bulan
No Penghasilan Telly Frekuensi
1 50.000-75.000 / / / // / / / / 35
2 76.000-100.000 // / / // // / / / 40
3 101.000-150000 // /// // 15
4 151000-keatas / / / // 10
Jumlah 100

Setelah selesai telly dari table kerja tersebut di atas,langkah berikutnya memasukkan kedalam table lain ,yaitu table frekuensi dan persentese seperti table berikut.
Pertanyaan no 3.penghasilan pegawai dalam satu bulan.
No Penghasilan frekuensi Persentase (%)
1 50.000-75.000 35 35%
2 76.000-100.000 40 40%
3 101.000-150000 15 15%
4 151000-keatas 10 10%
Jumlah 100 100 %






PENELITIAN LAPORAN
Arief Furchan mengemukakan tiga komponen laporan penelitian yaitu:Halaman pemulaan,batang tubuh,halaman lampiran.
Rincian nya dapat dilihat debagai berikut:
1.Halaman Permulaan
A. Halaman judul
B. Halaman Pengesahan
C. Ucapan terimakasih atau prakarta
D. Daftar isi
E. Daftar table
F. Daftar gambar
II.Batang tubuh
A. Pendahuluan
1. Pernyataan masalah dan pemikiran penyelidikan
2. Tujuan
3. Batasan istilah
4. Tinjauan kepustakaan yang berkaitan
B.Bagian Metode dan hasil penyelidikan
1. Subjek
2. Prosedur
3. Instrument
4. Penyajian dan anaisis data
C.Bagian Pembahasan hasil penelitiaan
1. Penafsir hasil penyelidikan
2. Implikasi
3. Penerapan
D.Kesimpulan dan Ringkasan
1. Kesimpulan
2. Ringkasan
III.Halaman Lampiran
1. Daftar kepustakaan
2. Apendiks
3. Riwayat hidup (kalau diminta)
4. Abstrak.

PROPOSAL PENELITIAN
A.pengertian
Proposal penelitian menurut Nana Sudjana pada hakikat nya adalah rancangan yang mengambarkan apa yang hendak diteliti dan bagaimana penelitiaan itu di laksanakan.Kemampuan menyusun proposal penelitiaan merupakan puncak dari pengatahuan dan penguasaan unsur-unsur penelitian.Tarang M.Amirin Mengatakan suatu proposal penelitiaan yang baik dan benar paling tidak haruslah memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Permasalahan atau topic(objek)penelitian itu sendiri memenuhi beberapa
persyaratan.diantara persyaratan itu adalah:
a. Mempunyai arti penting baik bagi keperluan ilmu pengatahuan maupun bagi keperluan kehidupan sehari-hari(praktis)
b. (sebagai pengkhususan lagi dari a di atas)kesimpulan yang di hasilkan dari penelitian tersebut mempunyai jangkauan luas dan dalam kurung waktu yang cukup panjang.
c. Mempunyai daya tarik yang cukup kuat,baik dalam arti menarik perhatiaan umum maupun penelitian sendiri
d. Secara operasional topic itu bisa dan mungkin di teliti baik dari sudut perizinan maupun metodologi.
2.Rencana penelitiaan tersusun secara sistematik,konsisten dan operasional.Sistematik artinya unsure-unsur yang harus ada dalam proposal penelitiaan itu disusun dalam urutan yang logis.Konsisten artinya terdapat kesesuaian atau kesejalanan diantara unsure-unsur tersebut,misalnya antara judul dengan tujuan.
B.Unsur-unsur Rencana penelitian
Bentuk proposal penelitian,di jelaskan Nana Sudjana,bisa berbeda satu sama lain,namun memiliki persamaan,yaitu judul,latar belakang permasalahan,tujuan dan kegunaan penelitian,kerangka teori,hipotesis,metodologi dan daftar pustaka.
1.Judul
Usulan penelitian harus mencantum kan judul penelitiaan.Judul harus mencerminkan isi,tetapi di usahakan tidak terlalu panjang.Apabila terpaksa penulisan nya tidak bisa di singkat,sebaiknya dibuat judul tambahan(sub judul).Judul ditulis dengan huruf capital sementara sub judul kapitalisasi.Variabel penelitian harus tersirat pada judul tersebut.


HUBUNGAN KEMAMPUAN BAHASA ARAB
DENGAN TAFSIR
Penelitian di IAIN AR-Raniry Banda Aceh
2.Latar Belakang
Latar belakang kadang disebut pengantar atau pendahuluan menguraikan alasan teoritis dan praktis,mengapa tema atau judul tersebut ditrliti.Lebih dari itu diuraikan pula beberapa masalah yang mungkin timbul dari tema atau judul penelitian tersebut(indentifikasi),kaitan masalah dengan bidang ke ilmuan peneliti
3.Permasalahan.
Permasalahan adalah inti persoalan dalam penelitian.nyatakan masalah-masalah tersebut dalam bentuk pertanyaan yang jelas,spesifik,dan memungkinkan untuk dapat di jawab melalui penelitian.
4.Tujuan dan kegunaan penelitian.
Tujuan penelitian pada dasar nya adalah harapan yang ingin di capai atau di ketahui melalui tujuan dinyatakan dalam kalimat pernyataan bukan pertanyaan. Tujuan harus konsisten bermakna sama dengan permasalahan.
5.Kerangka Teori.
Kerangka teori atau tinjauan pustaka atau landasan teori,makna nya sama saja,yakni menguraikan teori-teori ke ilmuan,postulat,prinsip,hukum yang mendasari masalah penelitian
6.hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka yang di bahas terdahulu,rumuskan hipotesis penelitian.Hipotesis adalah jawaban sementara yang memerlukan pengujian secara empiris.
7.Metodologi
Proses pengumpulan data yang di perlukan untuk menguji hipotesis
8.daftar pustaka
Adalah bahan bacaan yang kita gunakan dalam menulis karya ilmiah.
REFERENSI

Pohan,Rusdin,metodologi penelitian pendidikan,
(Banda Aceh, Lanarka Publisher, 2007).

Sugiono,metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r & d,
(Bandung,Alfabeta,2008)
Suryabrata, Sumardi metode penelitiaan
(Jakarta,PT Rajagrafindo Persada,2010),
Azwar, Saifuddin metode penelitian,
(Yogyakarta,Pustaka Pelajar,2010),

Margono,S.metode penelitiaan pendidikan
(Jakarta,Rineka cipta,2009)
Usman Husaini ,metode penelitian sosial,
(Jakarta,PT.Bumi Aksara.2009),
Mohd.Nazir,metode penelitian
(Bogor selatan,Ghalia Indonesia.2005),
Hadeli, Metode Penelitian Pendidikan,
(Padang,Quantum Teaching.2006).
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal,
(Jakarta,Bumi Aksara,cet,5 2002).





Minggu, 16 Januari 2011

METAFISIKA AL-GHAZALI DAN AL-FARABI

AL-GHAZALI
METAFISIKA (KETUHANAN)
            Adapun Masalah ketuhanan  menurut  Al-Ghazali adalah:
Allah adalah satu-satu nya sebab bagi alam .Alam ini Allah ciptakan dengan kehendak nya dan kekuasaan nya,karena kehendak Allah adalah sebab bagi segala yang ada       (Al-maujuddat),sedangkan ilmu nya meliputi sesgala sesuatu.[1]
Allah zat yang pertama tidak bisa di bagi-bagi secara genus dan species.Allah adalah wujud sederhana tanpa subtansi.[2]
Al-Ghazali memberikan reaksi keras terhadap Neo-Platonisme Islam,menurutnya banyak sekali terdapat kesalahan filosof,karena mereka tidak teliti seperti halnya dalam lapangan logika dan matematika.Untuk itu Al-Ghazali mengencam secara langsung tokoh Neo-Platonisme musim (Al-Farabi dan Ibn Sina),dan secara tidak langsung kepada Aristoteles, guru mereka. Menurut Al-Ghazali sebagaimana dikemukakannya dalam bukunya Tahaful Al-Falasifah,para pemikir besar tersebut ingin meninggalkan keyakinan-keyakinan Islam dan mengabaikan dasar-dasar pemujaan dengan mengangap sebagai tidak berguna bagi pencapaian intelektual mereka.[3]
Al-Ghazali menghantam pendapat-pendapat filsafat Yunani diantaranya juga Ibn Sina c.s. dalam dua puluh masalah.Diantaranya yang terpenting ialah:Al-Ghazali meyerang dalil-dalil filsafat (Aristotoles) tentang azalinya alam dan dunia. Disini Al-Ghazali berpendapat bahwa alam (dunia) berasal dari tidak ada menjadi ada sebab diciptakan oleh Tuhan.Al-Ghazali menyerang kaum filsafat (Aristoteles) tentang pastinya keabadian alam,ia berpendapat bahwa soal keabadian alam itu terserah kepada Tuhan semata-mata. Mungkin saja alam itu terus menerus tanpa akhir andai kata Tuhan menghendakinya. Akan tetapi,bukanlah suatu kepastian harus adanya keabadian alam disebabkan oleh dirinya sendiri diluar iradat Tuhan.Al-Ghazali menyerang pendapat kaum filsafat bahwa Tuhan hanya mengetahui soal-soal yang besar saja,tetapi tidak menegetahui soal-soal yang kecil (juzizat).Al-Ghazali juga menentang pendapat filsafat bahwa segala sesuatu terjadi dengan kepastian hukum sebab dan akibat semata-mata, dan mustahil ada penyelewengan dari hukum itu.Bagi Al-Ghazali segala peristiwa yang serupa dengan hukum sebab dan akibat itu hanyalah kebiasaan (adat) semata-mata,dan bukan hukum kepastian.Dalam hal ini jelas Al-Ghazali menyokong pendapat Ijraraul-A'dat dari Al-Asy'ari.[4]

Tentang Ilmu Ketuhanan Al-Ghazali mengatkan:Zaman itu tidak terbatas,sedangkan menciptakan zaman dalam zaman adalah perkara yang mustahil(tidak mungkin).Hari menurut etimologi adalah alam yang bersifat temporer(hadis)sedangkan “hari-hari Allah “dalam firman nya “Dan ingatkanlah kepada mareka tentang hari-hari Allah.’(Q.S.IBRAHIM:5),adalah tahapan dalam ciptaan nya yang cukup variatif.Diantaranya ada yang dalam waktu empat hari,sehari untuk bahan langit,sehari untuk perancangan gambar,sehari untuk bintang-bintang nya dan sehari untuk jiwa-jiwanya.[5]
Al-Ghazali juga menjelaskan tentang tugas Allah kepada hambanya.Penugasan Allah kepada hambanya tidak sama dengan perintah manusia kepada budak atau pembantunya untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan tujuan dan kepentingan majikan nya,sehingga kalau ia tidak mendapatkan imbalan keuntungan dari pekerjaan itu ,maka ia tidak akan memerintah nya.Penugasan Allah kepada hambanya untuk beribadat adalah berlaku seperti perintah seorang dokter kepada pasien nya.[6]
Allah menciptakan kebahagiaan itu diperlukan sarana yang bisa menunjang nya,yaitu taat kepada nya,mengendalikan hawa nafsu dengan cara bersungguh-sungguh (mujahadah)dalam membersihkan nafsu dari segala kerendahan,karena kerendahan  akhlak dapat mengahancurkan kehidupan akhirat.[7]
Al-Ghazali juga menjelaskan tentang Makluk.Benda-beda ciptaan dan makhluk diwujudkan oleh Allah swt,secara tertib.Dia adalah dzat yang pertama yang tidak ada permulaan lagi sebelim nya.Dari dzatnya pula seluruh makluk bahkan seluruh apa saja yang mungkin terjadi adalah muncul dari nya ,kemudian runtutan ini  akan semakin ke bawah  dan terus kebawah sampai tingkat bahan yang terendah.[8]
Al-Ghazali Juga Menjelaskan tengtang seputar malaikat ,jin,dan setan.Menurut Al-ghazali Malaika,jin dan syetan adalah jauhar atau elemen-elemen inti yang berdiri sendiri,yang pada hakikat nya mareka sangat berbeda antara jenis-jenis nya.
Ini bisa di contohkan,bahwa sifat Qudrat (kuasa)adalah berbeda dengan ilmu,sedangkan ilmu berbeda dengan qudrat,kedua sifat itu adalah berbeda ,jenis yang satu tidak sama dengan jenis yang lain.Qudrat ilmu adalah sifat yang berdiri atau melekat pada dzat lain.Demikian pula perbedaan antara malikat,setan,jin.Masing-masing adalah Jauhar yang berdiri sendiri.[9]





AL-FARABI
            METAFISIKA (KETUHANAN)
Allah Esa tak terbilang sama sekali,tak menyamai makluk-makluk nya,kekal tak akan fana.Allah yang Esa yang sebenar nya karena ia Esa dengan sendiri nya karena tidak mengambil keesaan nya dari selain diri nya.Allah adalah pengerak pertama yang tidak bergerak,sebab pertama yang tak bersebab dan eksistensi yang sebenarnya yang ada,tidak akan tidak ada untuk selamanya,bahkan ia selalu ada Allah adalah pencipta yang maha kuasa dan pencipta yang maha bijak.[10]

Al-Farabi juga menggunakan pemikiran Aristoteles dan Neo-Platonisme,yakni Al-Maujud Al-Awwal sebagai sebab pertama bagi segala yang ada. Konsep ini tidak bertentangan dengan keesaan dalam ajaran Islam.Dalam pembuktian adanya Tuhan, Al-Farabi mengemukakan dalil wajib dan mukmin al-wujud. Menurutnya segala yang ada ini hanya dua kemungkinan dan tidak ada aternatif yang ketiga.[11]
Persoalan-persoalan filsafat telah dibahas oleh filosof sebelumnya, baik dari Yunani atau yang lainnya, meski pemecahan yang dilakukan mereka saling berlawanan.Al-Farabi dalam usaha memecahkan persoalan tersebut tidak terlepas murni dari pembahasan-pembahasan yang dilakukan oleh mereka itu. Diantara persoalan itu adalah Esa dan berbilang.[12]
 wajib al- wujud adalah wujudnya tidak boleh tidak ada, ada dengan sendirinya, esensi dan wujudnya adalah sama dan satu, ia adalah yang sempurna selamanya dan tidak didahului oleh tiada. Jika wujud ini tidak ada maka akan timbul kemustahilan,karena wujud lain untuk adanya tergantung kepadanya inilah yang disebut tuhan.[13]
Sedangkan mumkin al- wujud adalah sesuatu yang sama antara wujud dan tidaknya mumkin adalah wujud tidak akan berubah menjadi wujud aktual tanpa adanya wujud yang menguatkan dan yang menguatkan itu bukan dirinya tapi wajib al wujud, walaupun demikian mustahil terjadi daur dan tasalsul (processus in infinitum) karena rentetan sebab akibat itu akan berakhir pada wajib al- wujud.[14]
Tentang sifat tuhan Al- Farabi sejalan dengan paham mu’tazilah yakni sifat tuhan tidak berbeda dengan subtansi-Nya,orang boleh saja menyebut asma Al-Husna sebanyak yang dia ketahui, tapi nama tersebut tidak menunjukkan adanya bagian-bagian pada dzat tuhan atau sifat-sifat yang berbeda dari dzat-Nya. bagi Al- Farabi, tuhan adalah ‘aql murni ia esa adanya dan yang menjadi obyek pemikiran-Nya hanya subtansi-Nya saja.ia tidak memerlukan sesuatu yang lain untuk memikirkan subtansi-Nya, jadi tuhan adalah ‘aql, aqil, dan ma’qul.tuhan juga maha tahu, jadi tuhan adalah mengetahui dan subtansi yang diketahui (ilm,’alim,dan ma’lum).
Tentang ilmu tuhan pemikiran Al-Farabi terpengaruh oleh aristoteles dengan mengatakan bahwa tuhan tidak mengetahui dan tidak memikirkan alam, pemikiran ini dikembangkan oleh Al- Farabi dengan mengatakan bahwa tuhan tidak mengetahui yang juziyyah maksudnya pengetahuan Tuhan tentang yang rinci tidak sama dengan pengetahuan manusia, tuhan sebagai aql hanya dapat menangkap yang universal, sedangkan untuk mengetahui yang juz’i hanya dapat di tangkap dengan panca indra, karena itu pengetahuannya tentang juz’i tidak secara langsung, melainkan ia sebagai sebab bagi yang juz’i. Tentang penciptaan alam Al- Farabi mengatakan bahwa tuhan menciptakan sesuatu dari bahan yang sudah ada secara pancaran tuhan menciptakan alam semenjak azali engan materi alam berasal dari energi yang qodim sedangkan susunan materi yang menjadi alam baru, karena itu, menurut filsuf kun tuhan yang termaktub dalam al qur’an di tunjukan kepada syai’ bukan kepepada la syai’.[15]
Sebagaimana para filosof muslim pada umum nya,Al-farabi juga mengemukakan ayat-ayat Al-quran dalaqm rangka menyucikan Allah dari bersifat.Ayat-Ayat tersebut ialah surat Al-Syura ayat 42 dan surat Al-shaffat ayat 180.
Tentang asma al-husna,menurut al-farabi,kita boleh saja menyebutkan  nama-nama tersebut sebanyak yang kita inginkan,tetapi nama tersebut tidak menunjukkan ada nya bagian bagian pada Zat Allah atau sifat-sifat yang berbeda dari zat nya.[16]









[1] Yudian Wahyudi Asmin,Aliran dan teori filsafat islam,(Jakarta,Bumi Aksara cet,4 2009)hal,79
[2] Ibid,hal..126
[3] Dr. Hasyim Syah Nasution, M.A. Filsafat Islam (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002). Hal,83
[4] Dra. H.A Mustofa. Filsafat Islam, (Bandung CV. Pustaka Setia, 1997). Hal.228
[5] Imam Al-Ghazali,metafisika Alam Akhirat,(Surabaya,Risalah Gusti.1998).hal.127
[6] Imam Al-Ghazali,metafisika Alam Akhirat,(Surabaya,Risalah Gusti.1998).hal.143
[7] Ibid..hal.144
[8] Ibid.,hal 157
[9] Ibid.,hal.159
[10] Yudian Wahyudi Asmin,Aliran dan teori filsafat islam,(Jakarta,Bumi Aksara cet,4 2009)hal,79
[11] Dr. Hasyim Syah Nasution, M.A. Filsafat Islam (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002). Hal,35
[12] Dra. H.A Mustofa. Filsafat Islam, (Bandung CV. Pustaka Setia, 1997). Hal.228
[13] Prof.Dr.H.Sirajuddin Zar,M.A,Filsafat Islam,(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,cet,4 2010)hal,70
[14] Ibid.,71
[15] Dr. Nasution Hasyim Syah, M.A. Filsafat Islam. Jakarta : Gaya Media Pratama.1998
[16] Prof.Dr.H.Sirajuddin Zar,M.A,Filsafat Islam,(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,cet,4 2010)hal,74