Minggu, 05 Juni 2011

hadist-hadist palsu


HADIST-HADIST PALSU


  1. Artinya:Radulullah saw.tidak akan meninggal dunia melainkan setelah dpat  membaca dan menulis.
  2. Artinya” pada malam aku di Isra”kan  ke langittelah jatuh ke bumi  ini keringat ku ,maka tumbuh lah dari keeringat ku ini menjadi bunga mawar.
  3. Artinya “Sesungguh nya para nabi itu tidak di biarkan dalam qubur mareka sesudah 40 malam,akan tetapi mareka itu melakukan shalat di hadapan Allah sehingga di tiup sangka kala(Hari kiamat)
  4. Artinya”Kesalahan nabi daud a.s itu merupakan penglihatan.
  5. Artinya :Barang siapa yang ingin melihat Ilmu Nabi Adam ,kecerdasan Nabi Nuh,kebijakan Nabi Ibrahim ,Zuhud nya Yahya  dan berar pukulan Nabi Musa  maka hendak lah dia memperhatikan pada diri Ali bin Abi Thalib.
  6. Artinya”Barang  siapa yang mencaci para nabi-nabi,maka dia wajib si bunuh .Dan barang siapa yang mencaci para sahabat ku ,maka dia wajib di jilid.
  7. Artinya: Doa itu adalah senjata orang Mu’min,tiang bagi agama dan cahaya langit dan bumi.
  8. Artinya”Barang siapa dengan tekun berzikir (mengigat)kepada ku  untuk meminta sesuatu kepada ku ,maka aku berikan  kepada nya sesuatuyang lebih utama dari apa-apa yang pernah aq berikan kepada orang-orang yang meminta kepada ku.
  9. Artinya :Barang siapa yang berbuat satu dosa sedang dia tahu bahwa Allah sangat Mengatahui perbuatan nya itu,maka dosa nya di ampuni walaupun dia tidak meminta ampun kepada Allah.
  10. Artinya “Jangan lah kamu kawin dengan perempuan yang bebal(bodoh),karena berkawan dengan nya adalah  satu bala sedang anak keturunan nya sia-sia.
  11. Artinya “Jangan lah kamu kawinkan perempuan-perempuan itu dengankaum kerabat mareka ,karena yang demikiaan itu dapat memutuskan kekeluargaan.
  12. Artinya :Barang siapa kawin sebelum melakukan ibadah Haji  maka sesungguh nya dia telah melakukan maksiat.
  13. Artinya:Kalau salah seorang di antara kamu ykin terhadap sebuah batu ,pasti batu itu  memberi mamfaat kepada nya.
  14. Artinya :Kalau salah seorang di antara kamu menyangka baik  kepada sebuah batu niscaya dengan batu itu Allah akan memberi mamfaat ke pada nya.
  15. Artinya:Barang siapa yang mengkhapan kan mayit maka sesungguh nya dia akan mendapat sepuluh kebaikan bagi tiap-tiap lembar rambut yang mengenai kafan nya.
  16. Artinya : Pakailah cincin  yang bermata aqiq karena sesungguhnya dia membawa berkat.
  17.  Artinya : Pakailah cincin  yang bermata aqiq karena sesungguhnya dia dapat menghilangkan kefaqiran.
  18. Artinya :Kebanyakan perhiasan di syurga  itu adalah Aqiq.
  19. Artinya:Barang siapa yang memakai cincin  bermata Aqiq maka dia akan selalu meliat (mendapat)kebaikan.
  20. Artinya :Barang siapa memelihara ayam putih di rumahnya maka syaitan dan sihir  tidak akan dekat kepada nya?
  21. Artinya: Ayam putih adalah kawan ku, dan kawan dari kawan ku ,tetapi musuh dari musuh Allah .oleh sebab itu Rasulullah saw,menempatkan dia bersama beliau di dalam rumah nya.
  22. Artinya “Barang siapa yang berobat dengan selain Al-qura’an ,maka Allah tidak akan sembuh kan dia.
  23. Artinya :Barang siapa yang makan nasi (dari beras)selama 40 hari ,akan tumbuh sumber-sumber hikmah dari hati nya atas lisan nya.
  24. Artinya :Sesungguh nya termasuk berlebih-lebihan apabila engkau makan sesuatu yang engkau senangi.
  25. Artinya “Barang siapa yang makan tanah dan mengunakan nya untuk mencuci ,maka sesungguh nya dia telah makn daging ayah nya Adam serta mencuci dengan nya.

PEMBAHARUAN POLITIK ISLAM DI TURKI







BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari kabilah oghuz yang dipimpin oleh Sulaiman Syah, setelah meninggal Sulaiman Syah maka digantikan oleh Erthogrol setelah itu digantikan oleh anaknya Usman (1289 M) pemimpin yang pertama adalah Usman Bin Erthogrol (Usman I), Turki Usmani berkuasa sekitar 7 abad dengan 37 sultan.[1]

Turki usmani menjadi penguasa Islam teraakhir dalam bentuk khalifah kerajaan ini selain berjasa dalam pengembangan peradaban Islam juga dalam penaklukan berbagai daerah di perbatasan eropa misalnya: peda saqat kerajaan usmani menaklukkan konstantinopel, pada masa ini pula terjadi hubungan antara Islam dengan pusat pemerintahan.[2]
Setelah sultan Sulaiman Al-Qanuni wafat (1566 M) Kerajaan Turki Usmani mulai memasuki fase kemunduran, faktor yang menyebabkan kemunduran diantaranya ialah:
1.      Wilayah kekuasaan yang sangat luas
2.      Heterogenitas penduduk
3.      Kelemahan para penguasa
4.      Budaya pungli
5.      Pemberontakan tentara jenissari
6.      Merosotnya ekonomi
7.      Stagnasi dalam lapangan ilmu teknologi.[3] 
Pada tahun 1683 M ketika tentara usmani mengepung wina, pasang balik tentara pembebasan Eropa berhasil melepaskan wina dan mengalahkan tentara usmani,sesudah itu untung baiknya mulai menurun, dinasti yang perbah demikian gagah berani itu mengakhiri wujudnya di abad ke 20 sebagai “orang sakit eropa”.[4]
Kekalahan militer Turki Usmani dilapento (1571 m) dan kegagalan dalam menaklukkan wina (1683 m) merupakan tanda pergeseran kekuatan, solusi yang ditempuhnya adalah turki. harus menghadapi kemajuan-kemajuan yang telah dicapai Eropa, adopsi kemajuan-kemajuan yang telah dicapai eropa melahirkan gerakan pembaharuan di Turki.[5]

B.       Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang terjadi. Rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah:
1.      Bagaimana pembaharuan politik Islam diturki
2.      Siapa saja tokoh-tokoh pembaharuan politik Islam di turki
3.      Langkah apa saja yang dilakukan dalam pembaharuan politik Islam diturki.

C.    Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari penulis makalah ini yaitu:
1.      Untuk mengetahui bagaimana pembaharuan politik Islam di Turki
2.      Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh pembaharuan politik Islam di Turki
3.       Untuk mengetahui langkah apa saja yang dilakukan dalam pembaharuan politik Islam di Turki.

BAB II
PEMBAHARUAN POLITIK ISLAM DI TURKI


Pembaharuan dikerajaan Usmani abad ke – 19 sama halnya dengan pembaharuan di Mesir, juga dipelopori oleh Raja. Dikerajaan Usmani Raja yang menjadi pelopor pembaharuan adalah Sultan Mahmud II ( 1807 – 1808 ).[6]

A.    SULTAN MAHMUD II
Sultan Mahmud II melakukan pembaharuan sebagai berikut yaitu :
1.      Pembaharuan militer yaitu pada tahun 1826 M, Mahmud II membentuk korp tentara baru diluar Janiseri dan menggunakan intruktur militer yang dikirim Muhammad Ali dari Mesir, pembentukan korp tentara baru melahirkan pemberontakan yang dilakukan oleh Janisari. Janisari dibubarkan dan tarekat Bektasyi dinyatakan sebagai aliran yang terlarang.
2.      Penghapusan wazir Agung dan menggantikannya dengan perdana menteri
3.      Pembaharuan sistem hokum
4.      Pembaharuan pendidikan. Mahmud II membentuk sekolah umum yang menyiapkan siswa untuk menjadi tenaga administrasi pemerintahan dan sekolah sastra, yang menyiapkan siswa untuk menjadi penerjemah. Disamping itu, ia pun mendirikan sekolah teknik pembedahan dan kedokteran.[7]

B.     TANZIMAT
Setelah meninggal Mahmud II diganti oleh Abdul Majid ( 1839 – 1861 M ) perdana menterinya adalah Rasyid Pasha. Periode ini dikenal dengan masa Tanzimat, pembaharuan yang dilakukan oleh Abdul Majid adalah :
1.      Pembentukan piagam Hatt – I Sherif Gulhane (1839 M) sebagai dasar pembaharuan dibidang administrasi, perpajakan, hokum, pendidikan, kaum minoritas dan militer.
Piagam ini menjelaskan bahwa pada masa permulaan kerajaan Usmani syariat dan undang – undang negara dipatuhi dan oleh karena itu kerajaan menjadi besar serta kuat dan rakyat hidup dalam kemakmuran.
2.      Pembentukan piagam Hatt – I Humayun (1856 M) yang mengakomodir hak-hak minoritas, piagam ini lebih banyak mengandung pembaharuan terhadap kedudukan orang Eropa, yang berada dibawah kekuasaan kerajaan Usmani.
Tujuannya ialah memperkuat jaminan-jaminan yang tercantum dalam piagam Gulhane, pembaharuan yang dikandung dalam piagam Humayun antara lain yaitu : anggaran belanja tahunan negara pembukaan bank-bank asing, pemasukan capital Eropa kerajan Usmani, pengadaan undang-undang dengan penghapusan hokum bunuh terhadap orang yang keluar dari Islam dan pemasukan anggota-anggota bukan Islam kedalam dewan hukum.
Akan tetapi, piagam ini mendapat reaksi karas dari ulama dan kelompok penduduk yang berpendidikan Barat yang tergabung dalam Usmani muda. Tujuan usmani  muda adalah mendirikan pemerintahan konstitusional dan memperbaharui hokum Islam. Keadaan semakin diperparah oleh Sultan Abdul Aziz (1861-1876 M) pengganti Mahmud II karena bersikap anti barat.[8]
Pembaharuan yang dijalankan dizaman Tanzimat tidak seluruhnya mendapat penghargaan, bahkan mendapat kritik dari kaum Intelegensia kerajaan Usmani yang ada pada waktu itu.[9]  Kematian perdana mentri Ali Pasya (187 M) menandai berakhirnya Tanzimat.




C.    Turki Muda
Turki Muda berhasil malaksanakan revolusi (24 Juli 1908) melalui partai Ittihad Ve Terekki yang dibentuk untuk menjatuhkan Sultan pada tahun 1907 di Paris.[10]
Dalam lapangan pembaharuan, perkumpulan persatuan dan kemajuan, membawa perubahan-perubahan dalam bidang administrasi, kota Instanbul, transport umum diadakan, brigade kebakaran, organisasi kekuatan polisi disesuaikan dengan kebutuhan zaman modern.
Dalam  bidang ekonomi langkah-langkahnya diambil atas inisiatif pemimpin-pemimpin perkumpulan persatuan dan kemajuan perdagangan mulai berpindah ketangan orang-orang Turki.
Pendidikan mendapat perhatian khusus, sekolah-sekolah dasar dan menengah baru didirikan, dibukakan pula sekolah-sekolah guru, universitas Istambul diperbaharui organisasinya, dibukakan sekolah-sekolah universitas bagi kaum wanita, umpamanya mereka diberi hak cerai.
Majalah-majalah baru timbul dalam bidang sastra, politik dan sebagainya. Ilmu–ilmu kemasyarakatan mulai mendapat perhatian dan nasionalisme Turki juga mulai dibicarakan.[11]

D.    Tiga Pembaharuan Barat, Islam dan Nasionalisme
Harun Nasution menginformasikan bahwa di Turki Usmani terdapat tiga aliran pembaharuan : aliran Barat, aliran Islam dan aliran Nasionalis. Menurut aliran Barat : Turki mundur karena bodoh, dan kebodohan itu disebabkan oleh syariat yang menguasai seluruh segi kehidupan bangsa Turki, oleh karena itu Turki akan maju apabila menjadikan Barat sebagai guru, pendapat tersebut ditentang oleh aliran Islam. Menurut aliran Islam : agama (syariat Islam) tidak pernah menjadi penghalang kemajuan. Turki justru mundur karena tidak menjalankan syariat Islam, oleh karena itu syariat mesti diberlakukan di Turki agar Turki bisa maju.
Sedangkan Nasionalis berpendapat bahwa Turki mundur disebabkan oleh keengganan umat Islam yang tidak mengakomodir perubahan-perubahan.
Tokoh Aliran Barat adalah : Teufik Fikret (1867-1951)
Tokoh Aliran Islam adalah : Mehmed Akif (1870-1936) dan
Tokoh Aliran Nasionalis adalah Zia gokalp (1875-1924)
            Pembaharuan yang dikehendaki golongan Islam telah membuat kerajaan usmani sempurna sifat keIslamannya, hukum yang dipakai didalmnya harus hukum Islam dan kepemimpinannya harus terletak ditangan kaum ulama.
            Golongan barat dan Nasionalis Turki, walaupun telah banyak dipengaruhi oleh ide sekular barat, tetapi karena masih terikat pada agama, tidak berhasil mengubah kerajaan usmani menjadi negara sekuler, pembaharuan yang mereka kehendaki bersifat radikal, masih diusahakan supaya tidak keluar dari Islam.

E.     Mustafa Kamal
Pembaharuan mustafa kamal dipengaruhi bukan oleh golongan Nasionalis turki saja, tetapi juga oleh ide golongan barat dan yang menjadi dasar poemikiran pembaharuan Mustafa Kamal adalah
1.      Westernisme yaitu pemikiran Mustafa Kamal terhadap pengagum pengagum pemikiran dan peradaban barat
2.      Sekularisasi yaitu: pemisahan antara pemerintahan dengan agama, sekularisme mustafa kemal tidak menghilangkan agama Islam. Dari masyarakat turki dan mustafa kamal memang tidak termaksud demikian, yang ia maksud ialah menghilangkan kekuasaan agama dari bidang politik dan pemerintah.
3.      Nasionakisme yaitu idenasionalisme yang diterima mustafa kamal ialah idenasionalisme yang terbatas daerah geografisnya dan bukan idenasionalisme yang luas. Di dalam piagam nasional disebutkan bahwa turki melepaskan tuntutan teritorial terhadap daerah-daerah yang dahulu terletak dibawah kekuasaan kerajaan usmani kecuali daerah yang didalamnya terdapat mayoritas Turki.
Pembaharuan pertama ditujukan terhadap bentuk  negara
1.      Pemerintah harus dipisahkan dari agama
2.      Jabatan khalifah dan jabatan sultan terpisah, dalam arti dipegang oleh dua orang, khalifah di bagdad dan sultan didaerah
3.      Kedaulatan terletak ditangan rakyat dan bentuk negara baru ini haruslah republik dan Islam menjadi agama negara (1923)
4.      Penghapusan jabatan khalifah pada tanggal 3 maret 1924
5.      Menghilangkan institusi keagamaan yang ada dalam pemerintahan, pada tahun 1924 Biro syaikh Al-Islam dihapuskan begitu pula dengan kementrian syariat
6.      Penghapusan mahkamah syariah
7.      Ditahun 1924 dikeluarkan pula undang-undang penyatuan pendidikan, yaitu seluruh sekolah-sekolah diletakkan dibawah pengawasan kementrian pendidikan.
8.      Mendeklarasikan sebagai negara sekuler dengan mengahapus Islam sebagai agama negara (1937)

Sebagai bagian dari proses sekularisasi, mustafa kemal kemudian memutuskan untuk:
a.       Meniadakan pelajaran bahaa arab dan persia disekolah-sekolah (1928)
b.      Meniadakan pendidikan agama disekolah-sekolah (1933)
c.       Penerjemahan Al-qur’an didalam bahasa turki agar dipahami oleh masyarakat
d.      Khutbah Jum’at harus dilakukan dengan menggunakan bahasa turki
e.       Adzan harus menggunakan bahasa turki (1933)
Mustafa kemal meninggal tahun 1938, usaha pembaharuan yang telah dilakukannya, diteruskan oleh para pengikutnya.   


BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
            Pembaharuan dikerajaan turki Usmani abad ke 19 dipelopori oleh seorang raja yang bernama sultan mahmud II pada tahun (1807-1808) kemudian diteruskan oleh abdul majid yang dikenal dengan masa tanjimat pada tahun (1839-1861 M) kematian perdana menteri Ali Pasya (1871M) menandai berakhirnya. Tanzimat, yang kemudian diteruskan oleh Turki muda melalui partai ittihadve Terekki sehingga timbulnya 3 pembaharuan di turki yaitu Barat, Islam dan nasionalis, pada akhirnya muncul mustafa kamal seoarang seorang pemimpin turki baru, yang menyelamatkan kerajaan usmani dari kehancuran dan dari penjajahan eropa, ialah pencipta Turki modern dan atas jasanya ia mendapat gelar Ataturk (Bapak Turki).



BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

  1. Jaih Mubarak, Sejarah Peradaban Islam, bandung: pustaka bani quraisy, 2004
  2. Badri yatim, sejarah peradaban Islam, jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2005
  3. Harun Nasution, sejarah ringkas Islam, jakarta:D. Jambatan, 1994
  4. Muawiyah, dkk. Sejarah peradaban Islam, Banda Aceh: psw IAIN AR-Raniry, 2009
  5. Harun Nasution, pembaharuan dalam Islam, sejarah pemikiran dan gerakan, Jakarta:PT.Bulan Bintang, 1975
  6. Eric J. Zurches, Turkey:A Modern History, London:I.B. Taurisand co. Ltd, 1994
  7. Siti Maryam, dkk. Sejarah peradaban Islam, Yogyakarta: lesfi, 2002
  8. Edwar Morhimer, Faith and powe:the politic of Islam, Newyork: rondom house, 1982  


    
                                                                                                                                     




[1] Jaih Mubarak, Sejarah Peradaban Islam, (bandung: pustaka bani quraisy, 2004)H.173
[2] Munawiyah, dkk. Sejarah peradaban Islam, (Banda Aceh, psw IAIN AR-Raniry, 2009)h.175
[3] Badri Yatim, sejarah peradaban Islam, (jakarta:PT. raja grafindo persada, 2005)h.163-168
[4] Harun Nasution, sejarah ringkas Islam (jakarta:PT. raja Grafindo persadia, 2005)h.163-168
[5] Jaih Mubarak:op.cit.,h.177.

[6]Jaih Mubarak:op.cit.,h.176.

[7] Eric J.Zurcher, Turkey: A modern history, (london:I.B.Tauris and co. Ltd, 1994)h.59
[8] Siti Maryam, dkk. Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta, Lesfi, 2002), h. 173-174

[9] Harun Nasution, Pembaharuan Hukum Islam. OP. Cit, h. 96

[10] Edwar Mortimer, kaith and power : the politic of Islam, (new york:random house, 1982) h.127
[11] Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam. Op.cit.,h.117-118